KOTA MALANG - Pagelaran bergengsi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) merupakan event terbesar di indonesia yang hadir demi mewujudkan cita-cita dan kreativitas mahasiswa, mempertajam kualitas serta kemampuan praktisi khususnya dalam bidang kesenian.
Dengan menjunjung tema “Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengembangan Potensi Minat Bakat dalam Bidang Seni dan Budaya Mahasiswa”, PEKSIMINAS XIV tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) bersama Universitas Brawijaya (UB) pada Senin (25/10/2022) di gedung Samantha Krida.
PEKSIMINAS XIV 2022 akan diselenggarakan selama empat hari (25-28 Oktober) dan diikuti oleh Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) dari 32 provinsi, dengan jumlah peserta sebanyak 838 mahasiswa yang berasal dari 123 perguruan tinggi di Indonesia.
Acara dibuka dengan pertunjukan megah dari Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (UNITANTRI) sebagai persembahan mahakarya dan ungkapan selamat datang kepada seluruh kontingen PEKSIMINAS XIV. Pementasan mereka berhasil mengundang decak kagum dan riuh tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan pendamping peserta.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik
|
Dalam sambutannya Prof. Dr. Abdul Hakim MS.i selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB berharap apabila ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa harus saling bersinergi dengan kemampuan hard-skill dan soft-skill yang dimilikinya, terutama dengan mengedepankan nilai-nilai kultur, pelestarian budaya, serta kemajemukan sosial masyarakat.
Hal ini searah dengan kebijakan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa perguruan tinggi berkewajiban mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik namun juga menjadi individu kreatif, inovatif, berdaya saing dan berkarakter.
“Pengembangan soft-skill merupakan salah satu bagian dari kompetensi individu, dimana kreativitas mahasiswa baik dalam proses pembelajaran, etika dan estetika maupun minat bakat, ” ungkapnya.
Rektor UB, Prof. Widodo Ssi, Msi, PhD, Med.Sc mengungkapkan kesenian telah menjadi bagian penting dalam pembentukan peradaban manusia melalui sains dan teknologi. Seni dan sains serta perkembangan teknologi tidaklah bisa dipisahkan, dimana ketiganya berkembang secara beriringan, kesenian akan mengarahkan perkembangan sains dan teknologi secara humanis, memberikan harmoni dengan alam serta selaras bersama budaya masyarakat.
“Penguatan kesenian menjadi salah satu pilar utama dalam menggapai langkah kemajuan pendidikan universitas. Dimana hal tersebut hadir sebagai bentuk ungkapan rasional dan eksplorasi ruang kehidupan sosial yang mampu bermuara pada problem solving, ” tambahnya.
Seluruh mahasiswa yang berpartisipasi akan bersaing dalam 15 tangkai lomba, dengan rinciannya sebagai berikut : Baca Puisi (putra) 29 peserta (putri) 30 peserta, Desain Poster 29 peserta, Fotografi (hitam putih) 25 peserta (warna) 28 peserta, Komik Strip 24 peserta, Seni Lukis 26 peserta, Vokal Dangdut (putra) 25 peserta (putri) 25 peserta, Keroncong (putra) 16 peserta (putri) 19 peserta, Pop (putra) 29 peserta (putri) 31 peserta, Seriosa (putra) 20 peserta (putri) 18 peserta, Monolog 28 peserta, Penulisan Cerpen 30 peserta, Penulisan Lakon 25 peserta, Penulisan Puisi 27 peserta, Tari 123 peserta yang terbagi dalam 25 tim, Vokal Grup 231 peserta dari 20 tim.
Sedangkan untuk rincian provinsi peserta terbanyak adalah : Provinsi Jawa Tengah dengan 39 peserta (12 perguruan tinggi), Jawa Timur dengan 39 peserta (9 perguruan tinggi), Kalimantan Barat dengan 39 peserta (2 perguruan tinggi), Bali dengan 38 peserta (8 perguruan tinggi), Sulawesi Selatan dengan 38 peserta (6 perguruan tinggi), DKI Jakarta dengan 37 peserta (9 perguruan tinggi), Jawa Barat dengan 36 peserta (7 perguruan tinggi), Provinsi Aceh dengan 36 peserta (4 perguruan tinggi, serta Sumatra Utara 36 peserta (5 perguruan tinggi). (humas)